
Patologi (Penyakit) Birokrasi Pemerintahan
- Budaya feodalistik;
- Menunggu petunjuk/arahan;
- Loyalitas pada atasan, bukan organisasi;
- Belum berorientasi prestasi;
- Budaya melayani rendah;
- Belum didukung teknologi menyeluruh;
- Ekonomi biaya tinggi;
- Jumlah pegawai relatif banyak, kurang bermutu/asal jadi.
Penyakit Organisasi
- Tujuan telah ditetapkan, tetapi tidak dirumuskan secara rinci dan jelas (tidak membumi);
- Pembagian tugas tidak adil, tidak merata, tidak tuntas dan tidak jelas batas-batas (tidak adil);
- Anggota hanya mau bekerja sesuai dengan tugasnya, terjadi pengkotak-kotakan (kaku);
- Merasa dirinya/unitnya yang paling penting, yang lain tidak/kurang penting (sok penting);
- Pemberian tanggung jawab yang tidak seimbang dengan wewenang (zalim);
- Terlalu banyak bawahan yang harus diawasi – kewalahan (rakus);
- Seseorang bawahan mendapat perintah dari satu atasan mengenai hal yang sama, tetapi perintahnya saling bertentangan (plin plan);
- Sanksi terhadap pelanggaran tidak tegas (banyak pertimbangan).
Ciri Manusia Indonesia
(Mochtar Lubir, 2001: 18-36)
- Hipokratis (munafik);
- Tidak bertanggung jawab;
- Feodal;
- Percaya takhyul;
- Artistik;
- Watak lemah;
- Lain-lain (tidak hemat /boros; bukan pekerja keras; kurang sabar; tukang menggerutu; cepat cemburu/dengki; gampang senang dan bangga; sok; tukang tiru; tukang tiru kejam; bisa meledak, ngamuk, membunuh, membakar; khianat; menindas, memeras; menipu; mencuri; korupsi; khianat, dengki; hipokrit; bermalas-malas; tolong menolong, saling menjaga, struktur masyarakat berdasarkan suku (exogam=haram kawin di dalam suku); ikatan kekeluargaan yang mesra, berhati lembut; suka berdamai; rasa humor; cepat belajar; mudah dilatih, sabar; bekerja keras tanpa mencari untung; manusia memajukan dunia dll).
Usaha Penyehatan Birokrasi
Menata ulang organisasi pemerintah (reinventing government)
(David Osborne & Ted Gaebler)
- Pemerintahan katalis: mengarahkan ketimbang mengayuh;
- Pemerintahan milik masyarakat: memberi wewenang ketimbang melayani;
- Memerintahan yang kompetitif: menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan;
- Pemerintahan yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan;
- Pemerintahan yang berorientasi hasil: mebiayai hasil, bukan masukan;
- Pemerintahan berorientasi pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi;
- Pemerintahan wirausaha: menghasilkan ketimbang membelajakan;
- Pemerintahan antisipatif: mencegah daripada mengobati;
- Pemerintahan desentralisasi: dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja;
- Pemerintahan berorientasi pasar: mendongkrak perubahan melalui pasar
Strategi Memperbaharui Organisasi Pemerintah (Birokrasi):
(David Osborne dan Peter Plastik)
- Memperjelas tujuan/maksud organisasi (strategi inti);
- Konsekuensi terhadap kinerja organisasi (strategi konsekuensi);
- Pertanggung jawaban terhadap publik (strategi pelanggan/masyarakat);
- Organisasi dan pegawai berinovasi (strategi kontrol);
- Mengubah perilaku, perasaan, dan berfikir pegawai (strategi budaya).
Prinsif Organisasi Pemerintahan Yang baik (Good Governance)
(Sarundajang,2003:157-161)
- Partisipasi;
- Penegakan hukum;
- Transparansi;
- Kesetaraan;
- Daya Tanggap;
- Wawasan Ke depan;
- Akuntabilitas;
- Pengawasan;
- Efisiensi dan efektivitas;
- Profesionalisme.
Karakteristik Good Governance
(Menurut UNDP)
- Particifation (keterlibatan masyarakat),
- Rule of law (penegakan hukum yang adil);
- Transprancy (kebebasan memperoleh informasi);
- Responsiveness (cepat dan tanggap);
- Consensus Orientation (berorientasi pada kepentingan masyarakat);
- Equity (kesempatan yang sama);
- Efficiency and effectiveness (efisiensi dan efektivitas);
- Accountability (pertanggungjawaban publik);
- Strategic vision (visi ke depan).
Agar Birokrasi Pemerintah Lebih Efisien dan Efektip:
(Inu Kencana Syafi’i,2003:90-92)
- Rule (kerja taat pada aturan);
- Spesialisasi (tugas khusus);
- Zakelijk (kaku dan sederhana);
- Formal (penyelenggaraan resmi);
- Hirarkis (pengaturan dari atas ke bawah);
- Rasional (berdasarkan logika);
- Otoritas (tersentralistis);
- Obedience (taat dan patuh);
- Disipline (tidak melanggar ketentuan);
- Sistematis (terstruktur);
- Impersonal (tanpa pandang bulu).
Balance (menyeimbangkan) Antara Birokrasi Dengan Kebijaksanaan:
- Mengkoordinasikan tugas;
- Kadang-kadang diperlukan kebijaksanaan;
- Seni penyelenggaraan pemerintahan;
- Kesempatan memberikan saran yang produktif;
- Desentralisasi demokratis.
Sumber: Suhardi Mukhlis, Drs, M.Si.
Leave a Reply